Selasa, 16 Juli 2013

Fodasel Gold City

Company Profile PT Fodasel Augiwa Semata
PT Fodasel Augiwa Semata didirikan pada tanggal 23 Desember 2011 berlokasi di Jalan Jl. Pondok Hijau Raya A2/13 Ciputat, Tangerang Selatan, Banten. Sampai dengan bulan Juni 2013 karyawan sebanyak 12 orang Full Time, 15 orang Part Time, total jumlah karyawan perusahaan telah mencapai 27 orang dengan jumlah yang telah ditangani 9 proyek. PT Fodasel Augiwa Semata mempunyai Visi: Menjadi perusahaan swasta nasional terdepan di industri jasa kontraktor, teknik, supply barang, dan alat berat. Terus berkembang secara berkesinambungan, memberikan kesejahteraan kepada karyawan, pengurus, dan mayarakat sekitarnya, pemegang saham serta stake holder lainnya melalui komitmen terhadap CSR (Corporate Social Responsibility) dan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance). Sedang misi yang diembannya dalam mencapai visi tersebut, PT Fodasel Augiwa Semata telah menerapkan misi dan strategi sebagai berikut: 1) Pemberdayaan maksimal dari lima pilar usaha kons­truksi: pemasaran, operasional, keuangan, sumber daya manusia, dan informasi. 2) Menyamakan persepsi diantara manajemen untuk mempertahankan nilai-nilai perusahaan dan mencapai tujuan bersama. 3) Pelatihan dan rekruitmen sumber daya manusia yang tepat, untuk menghasilkan tenaga kerja yang kompeten, berdedikasi, dan bersemangat tinggi sesuai budaya perusahaan. 4) Penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengambilan keputusan dan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance). 5) Peningkatan kompetisi di era globalisasi lewat kerja­sama dengan perusahaan kontraktor nasional maupun internasional. Motto PT Fodasel Augiwa Semata “Komitmen Memberikan Pelayanan Sepenuh Hati“.
PT Fodasel Augiwa Semata didirikan oleh Moch Jacky Aminullah, yang juga pendiri berbagai Organisasi yang diantara­nya: Ikatan Pengusaha Muslim (IPM), Moeslem Executive Club, JQ Broadcast Class, JQFM Radio di Palabuhanratu, Asosiasi Pengusaha Muda, Asosiasi Pengusaha Agrobisnis dan lain-lain, serta bermitra dengan berbagai kalangan organisasi, menjalin kemitraan dengan berbagai Perusaha­an, Instansi Pemerintahan, serta dunia Showbiz, PR Conser Kool n The Gang, Casiopea, Kenny G, Deep Purple, The Uree Heap, Dive Cost, Airo Production Owner Setiawan Djodi, Goeruh Sukarno Putra, Chrismzye, Fariz RM, Kantata Takwa, Bimantara Group, RCTI, SCTV, Super Semar, Pendiri Media Broadcast di TIM by Jendral Sampoerno, TVRI, Trijaya Group, Ramako Group, Mc Donald, Angkasa Pura, Srilangka Air Line, CEO Nouth See Jazz Fesival, Jak Jazz, Jamz Club, Top One by Rudihartono, Sekne Biro Bantuan President by Jenderal Drs. Soetopo, Kordinator Media Pasar Rakyat di Monas by Presiden Soeharto, ARH Junior, Asosiasi Pengusaha Muslim, KADIN, Hipka.

FODASEL GOLD CITY

Visi Fodasel Gold City Desain

وَ مَاۤ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا رَحْمَةً لِّلْعٰلَمِیْن ۝۱۰7 
Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam. [QS Al Anbiyaa’ (21): 107]
Misi Fodasel Gold City Desain
لَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلَنَا بِالْبَیِّنٰتِ وَ اَنْزَلْنَا مَعَهُمُ الْكِتٰبَ وَ الْمِیْزَانَ لِیَقُوْمَ النَّاسُ بِالْقِسْطِ ۚ وَ اَنْزَلْنَا الْحَدِیْدَ فِیْهِ بَاْسٌ شَدِیْدٌ وَّ مَنَافِعُ لِلنَّاسِ وَ لِیَعْلَمَ اللّٰهُ مَنْ یَّنْصُرُهٗ وَ رُسُلَهٗ بِالْغَیْبِ ؕ اِنَّ اللّٰهَ قَوِیٌّ عَزِیْزٌ ۝۲۵
Sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan, dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)Nya dan rasul-rasulNya Padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha kuat lagi Maha Perkasa. [QS. Al Hadiid (57): 25]
وَ عَلَّمْنٰهُ صَنْعَةَ لَبُوْسٍ لَّكُمْ لِتُحْصِنَكُمْ مِّنْۢ بَاْسِكُمْ ۚ فَهَلْ اَنْتُمْ شٰكِرُوْنَ ۝۸۰
Dan telah Kami ajarkan kepada Daud membuat baju besi untuk kamu, guna memelihara kamu dalam peperanganmu; Maka hendaklah kamu bersyukur (kepada Allah). [QS Al Anbiyaa’ (21): 80]
ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظٰمًا فَكَسَوْنَا الْعِظٰمَ لَحْمًا ۗ ثُمَّ اَنْشَاْنٰهُ خَلْقًا اٰخَرَ ؕ فَتَبٰرَكَ اللّٰهُ اَحْسَنُ الْخٰلِقِیْنَؕ ۝۱۴
Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, Yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). [QS Ali 'Imran (3): 14]
Kenapa Harus Solok Selatan?
  1. Solok Selatan kaya Emas sayang PAD Cuma Rp. 25.000.000. Kenapa begitu tidak adil?
  2. Ironis dengan julukan “Seribu Rumah Gadang”, “Seribu Sungai” sekarang “Seribu Excavator”.
  3. Selama ini Pertambangan –khususnya emas– tidak berpihak ke rakyat.
Solusi dari ESDM Menuju Era Baru Emas
  1. KESDM & DPR RI akan menetapkan WPR (Wilayah Pertambangan Rakyat).
  2. KESDM akan mengeluarkan Izin Usaha Pertambangan Rakyat (IUPR).
  3. Akan dimanfaatkan untuk Kemakmuran warga Solok Selatan.
  4. Solusi: Fodasel Gold City 
Konsep Fodasel Gold City
Rencana pengembangan Gold City menawarkan konsep yang saling berkaitan dan saling mendukung, diantaranya: 1) Kawasan Pertambangan; 2) Kawasan Pemukiman Terpadu; dan 3) Kawasan Business Center.

Kawasan Pertambangan
Kawasan Pertambangan adalah suatu kawasan yang terletak pada zona layak tambang dan didalamnya terdapat sebaran bahan galian unggulan. Kawasan ini telah dipersiapkan secara terintegrasi bagi pemanfaatan bahan galian unggulan yang tidak saja mencakup kegiatan eksplorasi rinci dan penambangan tetapi juga dapat mendorong pembangunan fasilitas pengolahan/pemurnian untuk meningkatkan nilai tambah hasil tambang. Persiapan secara ter­integrasi mencakup persiapan infrastruktur fisik (seperti jaringan jalan, listrik, telekomunikasi) maupun non fisik (seperti peraturan, perizinan) sehingga menjadi daya tarik bagi investor bidang pertambangan dan pengolahan maupun bidang jasa pertambangan.
Disadari bahwa kepastian tentang cadangan yang dapat di tambang, baik dari segi jumlah maupun kualitasnya, merupakan salah satu kunci utama bagi usaha pertambangan. Mengingat sifat dari sumberdaya mineral yang tersebar tidak merata baik secara kuantitatif maupun kualitatif, maka sistem pengkavlingan tidak dapat dilakukan sebagaimana pada kawasan industri. Akan sangat mendukung jika tahapan penyelidikan umum minimal telah dilakukan pada wilayah yang akan ditetapkan menjadi kawasan pertambangan, sehingga dapat dirancang berbagai skenario pencadangan wilayah dalam kawasan pertambangan tersebut. Sistem pengkavlingan atau pencadangan wilayah didasarkan atas pertimbangan geologi tentang sebaran bahan galian, ketersediaan informasi geologi dan cadangan bahan galian serta infrastruktur fisik yang tersedia.
Untuk meningkatkan nilai tambah bahan tambang di dalam kawasan pertambangan perlu dipersiapkan lahan untuk industri pengolahan/pemurnian bahan tambang serta untuk industri jasa pertambangan. Dengan demikian terdapat keuntungan jarak dari lokasi penambangan ke lokasi pengolahan/pemurnian sehingga secara ekonomi hasilnya dapat bersaing dan nilai tambah dari pengolahan bahan tambang tersebut dapat dinikmati oleh daerah yang bersangkutan. Perencanaan yang terpadu untuk lokasi industri pengolahan/pemurnian juga dapat meminimalkan dampak lingkungan yang mungkin timbul dari industri tersebut, misalnya dengan fasilitas Instalasi Pengendalian Air Limbah (IPAL) bersama.
Adapun konsep kawasan pertambangan yang akan kami lakukan sebagai berikut:
  1. Kawasan PT CSG Semata Ber Izin 5000 Ha
  2. Berorientasi Komunitas Tambang Rakyat
  3. Dibagi 10 Komunitas Setiap Komunitas @ 10 Orang
  4. Dikasih Modal Kerja dan hasil Kita beli
  5. Hasil dibagi menjadi 3 untuk kepentingan bersama:
  • a. 50% > Pengembangan Industri Tambang
  • b. 25% > Mendirikan Business Center
  • c. 25% > Peningkatan Sarana & Prasarana 
Kawasan Pemukiman Terpadu
Kawasan Permukiman Terpadu adalah salah satu kawasan yang menunjukkan adanya perkembangan kota yang dinamis. Perkembangan ekonomi lokal yang ditandai dengan adanya industri, perdagangan, dan jasa sangat mempengaruhi pengembangan kawasan permukiman.
Diharapkan kawasan permukiman secara optimal dapat memenuhi kebutuhan akan perumahan, prasarana, dan sarana lingkungan permukiman sebagai akibat dari perkembangan ekonomi lokal, tanpa harus bergantung ke pusat kota yang kondisinya semakin padat. Selanjutnya diharapkan dapat mewujudkan permukiman yang terpadu dalam menuju pembangunan berkelanjutan dalam lingkup kota. Untuk ini diperlukan pengelolaan pengembangan permukiman yang terencana agar menghasilkan lingkungan fisik dan ekonomi yang baik dalam menyikapi segala bentuk perubahan yang ada.
Metoda penelitian yang dipakai adalah penelitian deskriptif, yang bertujuan untuk mempelajari kondisi dan karakteristik kawasan permukiman, baik lingkungan fisik maupun non fisik dan untuk mengetahui sejauh mana keterkaitan antara perkembangan permukiman dan perkembangan ekonomi lokal, yaitu meneliti fenomena yang terjadi pada saat ini pada permukiman yang meliputi aspek fisik dan non fisik dan kondisi ekonomi lokal yang meliputi industri, perdagangan, dan jasa. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perkembangan wilayah, mendorong desentralisasi pembangunan wilayah, pemberdayaan dan lapangan kerja yang lebih luas. Perkembangan ekonomi lokal yang ada membentuk permukiman terpadu yang memenuhi kebutuhan penghuninya, kebutuhan akan hunian, pekerjaan, sarana dan prasarana, lingkungan, dan juga meningkatkan kondisi sosial ekonomi masyarakat. Untuk itu dalam perencanaan lebih lanjut hendaknya berorientasi pada peningkatan eksistensi kawasan permukiman sebagai permukiman terpadu yang tanggap terhadap perkembangan ekonomi lokal dalam menuju pembangunan ber­kelanjutan yang mengkota. Adapun program yang akan kami laksanakan adalah:
  1. Dibangunkan rumah yang layak huni
  2. Dibangunkan sekolah, masjid, pesantren, rumah sakit, bank, tempat rekreasi, mall dan pasar tradisional, pusat kesenian daerah dan fasilitas lainnya.
  3. Jaminan hidup pekerja dan keluarganya
  4. Pemberian fasilitas modal kerja dibidang pertanian, perkebunan dll.
Kawasan Business Center
Tingkat hunian kawasan perkantoran ke depan akan dirancang ke depan akan mencapai target, karena letak yang strategis, kemudahan akses, harga yang terjangkau dan dukungan fasilitas, hingga kelengkapan sarana yang memudah­kan para konsumen untuk memenuhi semua aktivitas bisnis, per­dagangan, dan perkantoran, hingga kuliner dan hiburan. Diprediksikan, tingginya permintaan tidak saja dari dalam negeri, tetapi juga dari beberapa perusahaan yang berasal dari luar negeri. Hal itu menjadi bukti bahwa fasilitas, akses, dan kelengkapan yang tersedia dalam kawasan Business Center menjadi faktor mendorong permintaan tersebut. Kawasan Business Center akan menjadi favorit pilihan untuk mulai dari aktivitas perkantoran, apartemen, hingga pusat kuliner.
Adapun konsep dan tujuan yang kami prioritaskan antara lain:
  1. Menjadi pusat pengrajin emas
  2. Setiap jenis kerajinan dibedakan
  3. Menjadi pusat tempat jual beli perhiasan emas
  4. Menjadi pusat rekreasi kawasan kerajinan emas
  5. Pusat bertemunya investor, buyer, trader emas internasional
  6. Dijalinkan Ukhuwah Ammiyah (Persaudaraan sesama manusia) lintas negara, suku, agama dan kebudayaan di dunia. 
Skema Hibah
Proses Hibah:
  1. 25% PT CSG Lepas Saham dihibahkan ke investor baru untuk membangun konsep Fodasel Gold City Madani dengan mengganti modal operasionalnya sebesar 55 Milyar.
  2. 60% New Investor (Pengelola,Investor Support dan Investor Penambangan Emas).
  3. 15% PT Fodasel Augiwa Semata (Pengelola dan Penggagas Utama Konsep Fodasel Gold City Madani).
Investasi Baru
Total Investasi di perkirakan USD 15.800.000 untuk:
  1. Pengurusan Perijinan Pinjam Pakai Kehutanan dan Izin Produksi. 
  2. Bertanggung jawab pada peningkatan produksi, sistem tenaga kerja dan pengembangan usaha.
  3. Membangun Kawasan industri pengrajin emas serta meningkatkan sarana dan prasarannya masyarakat Fodasel Gold City.
Pekerjaan Tambang
  1. MOU ke PEMDA untuk kerjasama CSR atau pelaksanaan Fodasel Gold City.
  2. Pemegang saham Kepala Adat.
  3. Izin Pertambangan Sudah keluar dari Bupati.
  4. Melakukan sistem boring permanent di pusat emas saja.
Skema Organisasi


  1. Komisaris
  2. Direktur Utama
  3. Direktur Produksi
  4. Direktur Operasional
  5. Direktur Penelitian & Pengembangan
  6. Manager Logistik & Pemasaran
  7. Tim Ahli

Project Kandi Gold City 
Perusahaan Pemegang Konsesi 
PT. Cahaya Selatan Gemilang (PT CSG) adalah pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP). No. 540/04/IUP/DESDM/Bup-2011. Wilayah Kuasa Pertambangan Eksplorasi tersebut berlokasi di Bukit Kandi, Kecamatan Sungai Pagu, Kabupaten Solok Selatan, yang meliputi 5000 ha, dikenal dengan nama Kandi/Solok Selatan. Pada tahun 2005 CV. Cahaya Selatan Gemilang didirikan yang mana badan hukum tersebut melakukan penyelidikan,namun diarea Hutan Produksi terbatas seluas 17.000 Ha. Tempat Lokasinya di Kecamatan Sungai Pagu,Kabupaten-Solok Selatan-Sumatera Barat. Setelah melakukan penyelidikan umum CV.Cahaya Selatan Gemilang mengajukan Permohonan Kuasa Pertambangan seluas 5000 Ha. Dan telah dikeluarkan oleh Bupati Solok Selatan pada tahun 2006.

Lokasi Project
Bukit Kandi berlokasai di Kecamatan Sungai Pagu, Kabupaten Solok Selatan, Propinsi Sumatera Barat, Indonesia. Jarak tempuh dari Jl. Raya Padang Muara Labuh, 130 km waktu tempuh terdekat. Kota terdekat dari Muara Labuh, 40 km. Sumber air dari Batang hari dan Batang Bangko.

Kelayakan Teknis

  1. Luas Areal: 5.000 Ha
  2. Standar: PT Sumber Alam Cipta Nusantara
  3. Jenis Penambang: Emas
  4. Research yang sudah dilakukan: 

  • Penelitian Umum dari tahun 1999-2006  (Laporan Geologi terlampir).
  • Eksplorasi Pra semi detail dari tahun 2008-2011. 1) Alamiah: Dengan melakukan penggalian lobang secara random dibeberapa titik (Laporan Terlampir); dan 2) Ilmiah: Peninjauan geologi terutama Alluvial (Laporan Terlampir).
  • Eksplorasi Semi Detail: Yang harus dilakukan segera.
  • Eksplorasi Detail: Rekomendasi untuk Drilling.
  • Drilling: Dilakukan dengan standar Internasional sehingga didapatkan Deposit terukur.

Hasil Laboratorium 

Skema Kegiatan
Skema 1: Alur Kegiatan Survey Tinjau
Skema 2: Alur Kegiatan Survey Prospeksi

Abstraksi Kandi Project
Pada Mineral Logam Kandi & Solok Selatan terproduksi dari Kandungan berjumlah besar pada Batuan Granitan zaman Jurassic sampai sedimentasi Formasi Barisan mulai dari zaman Jurassic sampai diatas umur Carboniferous.
Kandungan Massive shulpida vulkanik dapat memproduksi jutaan ton bijihan dari Tembaga, Timah Hitam, Seng, perak dan Emas yang dapat diperoleh, dan ini dapat dibuktikan dengan pemetaan permukaan dan program Pemboran yang mengindikasikan mineral-mineral tersebut atau dengan penyelidikan Geokimia sebagai target atau tujuan Explorasi.
Pada batuan di Kandi dan Solok Selatan lebih besar diketemukan bijihan FeS atau Fools Gold yang dapat menghasilkan Besi pada Urutan Kedua Jenis Bijihan Chalcopyrite yang dapat menghasilkan Tembaga dan pada Urutan Ketiga jenis Bijihan Galena yang dapat menghasilkan Timah Hitam dan Pada Urutan ke empat jenis Bijihan Sphalerit yang dapat menghasilkan Seng dan beberapa jenis Bijihan lain yang berharga dari hasil samping explorasi seperti Emas,dan Logam ikutan lainnya.
Pada Kandi dan Batuan Solok Selatan dari umur Jurassic, diketahui mengandung Emas yang sangat baik, dapat diketahui dari beberapa pertambangan dari zaman Hindu ataupun sisa-sisa Pertambangan Belanda dan sejarah penambangan tradisional yang hingga sekarang masih ada.
Padahal ini yang sangat signifikan adalah kandungan Logam Dasar yang telah di selidiki sejak tahun 1999, dan diperoleh pada wilyah kandi ada 4 buah titik deposit bijihan yang merata pada konsesi pertambangan seluas 28.000 Ha terbagi diantara 7 buah Sesar (Fault) naik dan turun, yang pada wilayah diluar kandi adalah sisa Tambang Belanda, dan pada sejarahnya Belanda tidak melakukan Eksploitasi di wilayah Kandi dikarenakan sejarah perjuangan dan perlawanan penduduk, dan belum adanya penyelidikan Detail dari Dinas Terkait dikarenakan medannnya yang sangat perawan dan baru terbuka kewilayah tersebut pada tahun 1999 yang dilakukan oleh pihak kami CV. Cahaya Selatan dengan diadakannya jalan dengan ukuran lebar 6 meter.maka dapat untuk dilakukan Explorasi di wilyah Kandi.

Sejarah Batuan Kandi
Batuan Kandi 1 adalah termasuk batuan terobosan,dan umur batuan tersebut jura sampai kuarter yang terdiri atas Granit, Syenit, Diorit dan Pegmatit dan diperkirakan berumur kapur. Intrusi Granit didalam batuan Kandi 1 menghasilkan mineralisasi Besi, Tembaga, Emas dan Plumbum/Zinc dan ini terkonsentrasi dalam Formasi batuan di Zona Kandi dan sebagiannya terdiri atas Formasi Barisan terdiri dari:Filit, Batu Sabak, Batu Gamping, Batu Tanduk, dan Greywake Phyllite yang terdiri dari: Muskovite, Serisit, Khlorit dan Kuarsa sedikit turmalin, Zirkon dan Grafit. Formasi tersebut telah kaku terutama pada jalur koyak (Shear Zones). Belahan Batu Sabak umumnya berkembang baik Rijang banyak terdapat pada urat kuarsa Sulphida Magmatik mengandung Emas.
Pada Wilayah Kandi Formasi Barisan terbentang kearah timur dan timur laut dan sejajar kearah utara magnetic dari Tambang–tambang lama belanda antara Tambang Pamomongan kearah utara magnetic searah dengan Tambang lama belanda Tambang Sape(Bukit Gadang).wilayah kandi adalah perbukitan luas antara Sungai Bangko dan Sungai Batanghari, dimana banyak ditemui Emas Placer (Primary Gold) pada dasar endapan Sungai,dengan kandungan Bijihan dengan Kadar Emas 93–95%,dan pertemuan kedua sungai tersebut tepat di ujung batas daerah kandi dan antara pertemuan sungai tersebut masih banyak di jumpai penambang emas tradisional dengan cara mendulang dan menyelam untuk mendapatkan emas placer yg berasal dari kiri dan kanan daerah kandi.

Tujuan Penyelidikan
Tujuan yang sangat penting pada penyelidikan ini adalah mengetahui lingkungan secara geologi sebelum diadakannya pertambangan dan explorasi.
Penyelidikan ini adalah dengan tujuan dimana dapat dimungkinkan perolehan dari logam dasar pada wilayah Kandi melalui Indentifikasi Mineralnnya, lingkungan Mineralisasinya, pembagian jenis mineral pada setiap wilayah, dan penyeleksian dari beberapa jenis mineral sehingga dapat dimungkinkan di produksi dengan teknologi yang sesuai dengan mineral yang terdapat di wilayah ini secara keseluruhan termasuk wilayah Solok Selatan pada Umumnya.
Penyelidikan yang pertama kali dilakukan pada wilayah Kandi adalah penyelidikan secara umum, pada garis besarnya adalah penyelidikan pada batuan formasi yang ada yaitu Formasi Granitan dan Formasi Barisan yang terbentuk sejak zaman Jurrasic pada Formasi Tersebut di ketemukan (luas wilayah Formasi Granitan Kgr) dengan kandungan (Cu, Zn, Pb, Fe, Ag, Au) dengan potensi dari kedalaman dan luas keselurahan.
Penyelidikan Selanjutnya adalah Batuan Pasir Carboniferous dari Formasi Barisan yang pada endapannya dengan ketebalan 10 M hingga mencapai 3500 M yang Sangat Potensial karena sebagian besar wilayah Kandi terdiri dari Formasi Barisan dan terdiri dari kandungan (Cu, Zn, Pb, Fe, Ag, Au) sangat potensial sekali untuk perolehan (Cu, Zn, Pb, Fe, Ag, Au).
Ikatan Mineralisasi dari Intrusi Granitik telah diketahui mengandung Cu (tembaga) dan Fe (Besi) dan ini telah dilakukan penyelidikan secara Geokimia.

Penetapan Daerah dengan Geologi
Situasi pada wilayah Kandi di Solok Selatan,Sumatera Barat meliputi Luasan Sekitar 28.000 Ha dengan perbatasan kearah utara dengan S. Batang Hari kewilayah Selatan dengan S. Bangko dan wilayah Sangir dan Kearah Barat dengan Wilayah S. Suliti dan wilayah Koto Parik Gadang Diateh, Pasir Talang, Muara Labuh. dan ini secara kesuluruhan termasuk dalam wilayah Busur Magmatik Barisan yang terdiri dari Formasi Granitan dan Formasi Barisan.
Wilayah Busur Magmatik Barisan adalah termasuk Mega struktur dan ini diketahui sepanjang 1600 Km dengan lebar sekitar 200 Km dari wilayah P.Sumatera secara keseluruhan.dan pada wilayah megastruktur ini di ketahui banyak terdapat sisa-sisa pertambangan dan titik Emas Perak dan Logam Dasar Lainnya dan cakupan sedimentasi kearah Timur Sumatera pada Zona Busur Belakang Sumatera (Sumatera Back Arc Zone) dapat ditemui Emas Placer dan yang diketahui hingga saat ini yang terbesar berada pada wilayah timur Solok Selatan Sepanjang S. Batang Hari dan asal dari Pada air dan mineralnya Tersebut berasal dari Wilayah Solok Selatan secara keseluruhan.
Karakteristik dari pada Busur Magmatik Sumatera baik lipatan/perduan atau sesar pada wilayah Sumatera mempunyai arah yang umum Barat laut-Tenggara. sudut kemiringan dari lapisan batuan pra-tersier atau batuan tersier yang dekat diarah sesar biasannya besar. arah sumbu antiklin dan sinklin batuan tersier hampir sama dengan arah lipatan batuan tersier yang mengalasi (mendasari) Sesar Utam pada wilayah sumatera yang berupa sesar geser kekanandan beberapa sesar normal yang berarah baratlaut-tenggara. Sesar Utama Tersebut ada kaitannya dengan Pembentukan Bongkah -bongkah Turun seperti Danau Diatas, Danau Dibawah, Muara Labuh (Solok Selatan), Kegiatan Gunung Kerinci dan Jalur Mata Air Panas.
Daerah ini mengalami beberapa Tektonik sejak Perem Akhir (Late Permian), dimana Formasi Ngaol dan Formasi Barisan mengalami pengangkatan, pelipatan dan metamorphosis.pada zaman Mesozoikum, pengendapan di laut dangkal sampai dalam terjadi dibagian tengah dan barat, diikuti terobosan Jurassic dibagian timur serta terobosan Kapur kedaerah yang lebih ke barat, selain terobosan Granitan, tektonik Kapur juga di tandai oleh pengangkatan regional, Metamhorposis dan penyesaran (Fault). Penyesaran (Pembentukan Fault) yang terjadi mengontrol pembentukan dan pengembangan cekungan antar gunung
Di Daerah Barisan itu sendiri. selama tektonik kapur ini, serpentinit dan batuan lain yang terkait tersesarkan keatas, tektonik tersier diawali kegiatan gunung berapi di Daerah tinggian Barisan yang menghasilkan Erupsi Celah Berupa Tuf yang membawa pecahan-pecahan batuan pra-tersier, disusul oleh erupsi lava, breksi dan tuf yang bersusunan andesit, kemudian terobosan Granit, di cekungan terjadi Sedimentasi Darat sampai laut dangkal. dalam zaman tersier runtunan dibagian bawah merupakan tahap genang laut, sedang dibagian atas Susut laut, pada akhir zaman tersier di mulai lagi kegiatan gunung api yang bersifat asam yang berlanjut sampai kuarter dengan susunan dasit-andesit dan basal.

Kerangka Geologi Kandi
Ringkasan Pemetaan Geologi wilayah Kandi meliputi 3 kerangka wilayah geologi yang terdiri dari Formasi Barisan, Terobosan Granitik zaman Jurrasic dan sistem sesar pada kedua formasi tersebut terdiri dari granit sampai granodiorit dan Greywake yang telah berumur jurrasic, juga masa carboniferous dimana batuan tersebut terintrusi melalui formasi granitan. wilayah pada ke arah tengah, barat dan ke selatan terdapat sistem sesar pada geologinya lebih kompleks dan sulit menyamaratakannya. dan terdiri atas daerah Formasi granitan dan pada Formasi Barisan dan diketahui dengan sistem Up-Down.dan ini diketahui berjumlah 7 buah pada wilayah Kandi.
Formasi Granitan pada Zaman Jurrasic dan lapisannya di wilayah Kandi dengan luasan terpisah dan berkelompok, terdapat 2 Formasi Granitan besar yang Prospektif dan luasan Formasi Barisan yang diketahui endapan Magmatik Shulpida yang juga dinilai Prosfektif dengan luas wilayah yang lebih besar.
Jarak Gambaran Kandungan Mineral Logam
Kandungan Mineral Logam memiliki Nilai ekonomis yang sangat Penting, pada Wilayah Kandi dan kandungan dari jarak gambaran yang akan di tambang. Indentifikasi lingkungan secara geologi atau kelas kandungan dapat memegang potensi untuk Produksi Logam Dasar di wilayah tersebut. klasifikasi tersebut mengikuti beberapa keterangan antara lain:

  1. 1. Formasi Granitan dan lingkungannya dijelaskan disini adalah granitan masa Jurassic pada wilayah Kandi adalah mengandung kandungan Cu (Zn) dan Massive Shulpida Terutama Pyrite dengan ketebalan hingga mencapai kedalaman 2000 M.ini terdapat pada Kordinat. Pada Titik Kordinat BT. LS pada daerah kandi mencakup Konsesi Wilayah seluas kurang lebih sekitar 28.000Ha. pada daerah ini terdapat sesar membentuk huruf Z, dan juga diperkirakan banyak terkandung mineral dari jenis carboneus dengan kandungan Fe, Pb, Zn. pada derah ini banyak di ketemukan peninggalan galian-galian dari penambang pada perkiraan zaman sebelum kemerdekaan dengan kondisi penambangan tradisional,yaitu dengan cara membuat kolam-kolam pendulangan yang terbuat dari batu yang tersusun, pada daerah ini jenis granitan telah mengalami hidromorfik dengan tingkat kerapuhan dan dengan ketebalan mencapai 4-5 M. dengan kondisi formasi ini diyakini mengandung mineral Logam Dasar dalam jumlah tonnase yang cukup besar. dan pada derah ini juga diyakini cukup Potensial untuk di olah lebih lanjut dengan kondisi secara geologis, karena hanya dalam satu susunan formasi yang berdiri sendiri.
  2. Formasi Barisan, berupa endapan magmatik shulpida, dengan ketebalan mencapai 3500 m, mengandung beberapa mineral logam dasar berharga seperti: emas, Besi, Pb, Zn, Ag. pada wilayah kandi Formasi Ini memilki luas dengan konsesi sekitar 28.000 Ha. dan batasan dengan Sungai Bangko dan sungai Batanghari dan Sungai Air Batu. Dan pada formasi ini terdapat sesar memanjang dari mulai dari Muara Sungai Air Batu sampai Kearah Hulu Sungai Air Batu melintas ke sisi utara Gunung Pandan, antara Bukit Banio dan Batang Kayak, dan formasi yang memiliki luas yang potensial dengan kondisi geologis yang memungkinkan diolah lebih lanjut adalah kearah timur dari Formasi granitan yang dijelaskan diatas, pada kordinat BT LS dan di yakini memiliki potensi untuk logam dasar dengan Komposisi mineral logam dasar: Cu, Zn, Pb, Ag, Au.
Mineralogi Bijihan dan Distribusi Logam
Digambarkan mineralogi shulpida sepanjang terdiri dari Idiomorfik Pyrit dengan,dalam pengurangan yang berlimpah, Sphalerit (Bijih Seng), Galenit (Bijih Timah Hitam), Chalcopyrite (Bijih Tembaga), dan Pyrite.

Kandungan Emas dalam Formasi Granitoid Kandi1
Terdapat tonnase dalam jumlah besar, tingkatan senyawa kualitas rendah dan bentukan tingkatan-tingkatan kandungan emas dalam daerah purba batuan hijau biasa menunjukkan dekat gabungan dengan hubungan kimia sulphida dan endapan Klastic, contoh kandungan belakangan ini dalam sulphida karbonat pada permukaan formasi besi, formasi sulphida–silicate–besi oksida tercampur secara kimiawi dan endapan klastik (greywackes, turbidites), pertemuan kualanya endapan mettaliferous dengan rangkaian mafik vulkanis dan tersebarkan atau sulphida dalam jumlah besar pada kuarsa pyrite–batu tulis sericite. penilaian rinci dari pada yang dijadikan petunjuk dan berlawanan dengan keaslian larutan hydrothermal dasar laut, dalam hal ini pada formasi granitoid Kandi1.
Bagaimanapun berapa nomor khusus dalam banyaknya kandungan yang tergabung dengan endapan kimia auriferous adalah keadaan yang bias ke lapisan endapan Senyawa emas hydrothermal, sulphida pada permukaan formasi besi atau penyebaran dan sulphida dalam jumlah besar adalah sangat biasa. Sebagian besar bijih terpenting adalah dalam bentuk rombongan besar, dalam beberapa kasus, transisi permukaan melibatkan terjadinya sulphida dengan urutan sumber, dan endapan yang lalu memiliki pengertian yang luas dalam istilah dari dekatnya kepada terbentuknya lubang hydrothermal.
Kandungan dalam pyritic percampuran kualanya endapan-endapan (argillites dan batuan lumpur) adalah dengan jelas serupa ke lumpur-lumpur mettalliferous pada daerah zona kandi 2 dan 3 dimana formasinya adalah endapan magmatik Shulpida mengandung emas dan Base Metal lainnya, di tempat itu terkandung lebih beberapa bobot dari kombinasi Cu (tembaga), Pb (timah hitam), dan Zn (seng) dalam tambahan untuk Emas. Penempatan daripada lapisan itu berasal dari meluapnya bulu-bulu hydrothermal akan mengalikan sumber lubang dengan perubahan yang terus menerus dari puncak ketinggian massa dalam urutan untuk persaingan dengan dipersi dan pengenceran dari normalnya lapisan. 
Tanda-tanda GeoKimia dari Mineralisasi Emas Zona Kandi
Kelengkapan dari mineralisasi emas kandi1 melalui definisi permukaan dan sub–permukaan dibagi menjadi dua:
1. Kelengkapan yang biasa dipakai untuk menentukan konsentrasi emas:
Dimensi, Geometri, bentuk/potongan 
Kandungan emas (rata-rata, puncak).
2. Deskripsi kelengkapan dari mineralisasi:
  Mineralogikal Emas jelas atau tidak.
Ukuran biji emas.
  Kehalusan.
  Formasi mineral utama:Kuarsa,Shulpida 
Ikatan mineral.
Keaslian batuan setempat.
Parameter yang dipakai dalam menentukan tipe mineral adalah dari Ikatan Mineral, proses Hydrothermal, karakteristik mineral lain, perubahan mineral seperti:Silica, turmalin, Chlorit, Sericit atau Muskovit, K-Feldspar, karbonat, barit, Pyrite, As, Ag, Galena, Sphalerit, dan Chalcopyrite. Dari tanda-tanda yang ada di Zona Kandi 1 adalah:
1. Ikatan & Bentuk Mineral Emas
Emas siap Terbebaskan.
Emas pada urat diantara Batas kristal.
Bijih emas tertutup dalam Pyrite/Mineral Shulpida.
Terjadinya Emas diantara Batasan bijihan Shulpida.
Emas dalam kesatuan Pyrite mendekati retakan.
Emas dalam bentuk Koloid Atau dalam larutan yang mengeras pada bijihan Shulpida.
2. Mineral Logam Dasar Setelah Di separasi
Feed
Tails
Primary Concentrate
Final Concentrate
Tipe Granodiorit Kandi 1
Tipe Granodiorite dan Granitan pada wilayah Kandi I, terjadi akibat hubungan percampuran granitik dengan vulkanik tua dan pengendapan batuan adalah lingkungan yang mendukung pada mineralisasi dari beberapa jenis mineral. Pada Zona Kandi I semuanya berkisar antara Granodiorite sampai Granit, dengan Bintik-bintik Mineral Mafik, batuan ini menerobos Mesozoikum maupun Paleozoikum dan dinyatakan berumur Mesozoikum (AkhirKapur).
Zona Bijihan terdiri dari Urat Kuarsa dengan Karbonat-karbonat dan lebih dari 25% terkombinasi oleh Pyrite dan Chalcopyrite, Gabungan Pyrite–Emas adalah sangat dekat, dan biasanya geolog Pertambangan menggunakan Ratio 35 g/t Au per 10% Pyrite, untuk Estimasi kadar Emas. Urat-urat ini lebarnya lebih bermacam-macam disetiap potongan zona berkisar antara 1 sampai 15 M dan itu berbekas sampai sepanjang 3 km,dan ini terdapat lebih banyak kearah Utara–Timur Laut dan kearah Selatan–Tenggara, kearah Barat–Barat Daya berbatasan dengan Formasi Karst.
Batuan Di Kandi 1 Terdiri dari Granit, syenit kearah granodiorit, dan banyak didominasi batuan Shulpida, seperti Single Pyrite Cube, Pyritohedron yang pada sisipan mineralnya mengandung Auriferous, dalam jumlah besar dan layak untuk diolah lebih lanjut untuk perolehaan Base Metal antaranya: Emas, Besi Trioksida (Fe2O3), Timah dan Seng, Tembaga. Formasi pada Zona Kandi 1 tersusun karena Magmatik Shulpida Dan Endapan tersebut berada pada Blok Utara dan Timur Sampai Masuk Ke Zona Kandi 2-3.
Granit, Syenit, dan Granodiorit Kandi 1
Formasi Batuan:
Granitoid dan Felsic Porphyries
Bijihan Utama: 
Quartz urat darah halus, lebih kuat ter-silikat.
Biotit atau Sericite + Calcite 
K-Feldspar atau Albite (dalam jumlah kecil).
Fe-Shulpida : Pyrite Single Cube, 
Pyritohedron(Besi Shulpida)
Arsenopyrite : Arsenopyrite (Arsen)
Chalcopyrite : Chalcopyrite
(Tembaga-Besi Shulpida)
Sphalerite : Sphalerite (Bijih Seng) (Zinc)
Galena : Galenit (Bijih Timah Hitam)
(Pb-Zn)
Molybdenit : Molybdenum (Molybdenum)
Turmalin : Gems (permata > 2 Cm)
(SiO2)

Pyrite

Formulasi Kimia FeS2
Komposisi Besi Sulphida, kadang-kadang mengandung bagian dari kobal, nikel, perak, dan emas
Warna Kuning abu-abu kearah abu-abu. Berapa jenis teroksidasi dan membentuk lapisan kuning kecoklatan pada permukaaan kristal
Garit Hitam Dengan agak sedikit warna hijau
Kekerasan 6-6½
Bentuk Kristal dan Aggregates (Isometris) Pyrite dapat membentuk jenis kristal yang sangat baik, yang dimana biasa terjadi membentuk Kubus dalam hal ini kkhususnya pada daerah kandi 1, Pytritohedron, dan, tidak banyak yang membentuk, Oktahedron. Kristal Pyrite Kandi 1, mereka biasanya beraturan. Pyrite sering kali banyak membentuk kristal penetrasi yang kembar, pada daerah kandi 1 sering kali membentuk Kubus dalam kelompok yang merata pada batuan pengikatnya
Transparansi Tidak tembus cahaya, buram
Spesifikasi Berat 4.9–5.2
Kilauan Metallic
Belahan None
Patahan Conchoidal
Ketahanan Brittle atau Rapuh
Nama Lain Fools Gold
Varietas Kandi1 Pyrite Cube: ukuran kecil 4,34 mm x 5,48 mm sampai ukuran sedang standar 11,89 mm x 9,35 mm
Pyritohedron: membentuk bongkahan dalam kelompok besar dengan ukuran 1 kristal Standard 23,36 mm x 44,53 mm
Polymorphs Markasit: terkristal dalam sistem Orthorhombik
Group Shulpida dan Shulpida Praktis
Uraian Pyrite seringlkali disebut “Fools Gold” sebab sangat mendekati dalam hal warna, bentuk (potongan), dan satu habitat dengan EMAS (Gold). Pada pertambangan di masa lalu maupun di masa sekarang, Pyrite sering kali dapat membingungkan perbedaan dengan emas, karena tidak mudah membedakan Pyrite dengan Emas.
Pyrite yang mana banyak membentuk kristal yang menarik. Diantaranya kelompok dari pada Pyritohedron atau Kubus, dengan efek kilauan ketika diputar mengenai cahaya. Ini juga terjadi pada pyrite kubus ukuran besar.
Pyrite memiliki Formulasi kimia yang sama dengan Markasit akan tetapi kritalnya agak berbeda pada system kristalnya, dengan pemisahan mineralnya. Aggregates dari Besi Shulpida dimana Struktur Kristalnya tidak dapat tetap tanpa analisa material komplek yang dapat memungkinan kesalahan dari asal terjadinya. Kadang Pyrite dikatakan jenis yang sama dengan markasit, dan kadang Markasite sejenis yang sama dengan Pyrite.
Kegunaan Pyrite pernah digunakan untuk perolehan Belerang (sulfur), akan tetapi sekarang diperoleh dua perolehan belerang (sulfur) dan Besi. Pyrite dari salah satu lokasi di kabupaten Solok Selatan yaitu di Kandi 1 adalah Auriferous, dan termasuk dalam bijihan emas (Secondary Gold).
Keistimewaan Kekerasan, warna, bentuk kristal yang bagus, berat, dan lapisan.
Popularitas (1-4) 1
Kelaziman (1-3) 1
Permintaan (1-3) 2
Keistimewaan Chalcopyrite dengan Mineral Cobaltite Lain
Marcasite, Pyrrhotite
Keadaan Bias Quartz, Azurite, Microline, Biotite, Albite, Hornblende, Barite, Chalcopyrite, Silver, Sphalerite
Lokasi Pyrite Pada Zone Kandi 1 dikatakan hampir merata termasuk dalam satuan Formasi batuan Granit, granitoid, Diorit, dan Syenit, pada Zone Kandi 1 (Penjelasan dan Uraian Pada Lembar berikutnya)
Icon 1.    2. 
Gambar Lapangan 1. Pyrite Single Cube Kandi 1
2. Pyritohedron Kandi 1

Auriferrous Granitoid
Kelompok Struktur Mineral Bijih Perubahan Karakteristik Lain Jenis Foemasi
Felis, Kuasa-Butiran Halus, Diskondan, Plutons Keadaan bisa terpotong Chalcopyrite Biotit Bijih terjadi selama penyebaran, Urat-urat Stockwork dalam keadaan kacau, seringkali berhubungan ke batasan Skarns dan pengganti kandungan Granit
Pyrite Anhydrite Syenit
Galena Magnetite Diorit
Sphalerite Sericite Phorpyr
Magnetit Kaolinite Granodiorit
Graphite Anhydrite Greywake
Hematite
Flourite
Calcite

Grafik Perbedaan Deposit Emas dan Base Metal
Antara Pertambangan Emas Primer Jenis Tellurida
dengan Emas Sekunder Jenis Shulpida

Model Magmatik Granitoid Kandi 1

a. Bulu-bulu lapisan/garis-garis lapisan
b. Magma Lamprophyrik, menyusun cairan/gas H2O-CO2-Au melewati pendakian Diapirik
Jenis Mineral Perkiraan Keterangan Jenis Mineral Perkiraan Keterangan
Silica +-++ Kecil-Sedang As 0-+ None-Kecil
Carbonat 0 None Pb ++-+++ Sedang-Tinggi
Sericit ++-+++ Sedang-Tinggi Zn +-++ Kecil-Sedang
K-Feldspar ++-+++ Sedang-Tinggi Cu ++-+++ Sedang-Tinggi
Chlorite + Kecil Sb 0-+ None-Kecil
Turmalin 0-+ None-Kecil W 0 None
Barite 0 None Mn 0-+ None-Kecil
Pyrite +++ Tinggi Mo 0-+ None-Kecil
Data standar yang telah dilakukan dalam penyelidikan umum untuk keterangan dari mineralisasi Zaona Kandi 1 untuk keterangan analisa mineral dapat dilihat di lembar selanjutnya.
Mineralisasi Batuan Kandi 1 menurut perubahan secara GeoKimia yang dipengaruhi cuaca dan biasa juga terjadi di daerah tropis dan hutan hujan pada Zona Kandi, beberapa mineral dan elemen menyebar dengan berdasarkan GeoKimia membentuk perubahan dari senyawa dan elemen awal kepada perubahan dari senyawa dan elemen, selanjutnya pada Zona Kandi 1. Diagram di bawah adalah proses mineralisasi senyawa dan elemen pada formasi kandi 1.
Diagram Penyebaran GeoKimia Mineral dan
Elemen Zona Kandi 1
Industri Pertambangan Emas dan Base Metal International, Deposit, dan Formasi Sejenis dengan Zona Kandi 1
Deposit Status Kandungan Au, Tonnase Formasi
Batuan Ikatan
Mineralisasi Ikatan
Logam
Young Davidson Ontario, Canada Eksplorasi 27 Syenit Stock Urat Emas,
Cu-Mo-Au Au-(Cu-W)
Fortitude Nevada, USA Pertambangan Terbuka 37.2 Granodiorit Stock Urat Pb-An
Cu-Au Au-Ag-Cu
Zn-Pb-As
Mc Coy Nevada, USA Pertambangan Terbuka 39.7 Granodiorit Stock Au-Ag Au-Ag-(Cu)
Suan Distric North Korea Pertambangan Terbuka > 100 Granit Urat Emas Cu-Au-(Zn-
Pb-As-Bi)
Purfsima Concepcion, Peru Pertambangan Terbuka 7 Granodiorit ke Arah Kuarsa Monzonit Cu-Mo
Carbonat Au-As-Sb
Ag-Mn-Ti
Kendall Montana, USA Pertambangan Terbuka 66 Syenit Stock Au-Ag-Pb
Cu-Mo Au-(Pb-Zn-
Cu-As-Hg)
Cove Nevada, USA Pertambangan Terbuka 39.5 Granodiorit ke Arah Kuarsa Au Skarn
Au-Ag Au-Ag-Zn-
Pb-Sn-As
Beal Montana, USA Pertambangan Terbuka 13.9 Granodiorit Pluton Diorit
Termineralisasi Au-Ag-
(As-Mo-Zn)
Muruntau Uzbekistan, USSR Pertambangan Terbuka 1000–2500 Syenit dan Granit Proterozoic Au-As-W
Cu-Pb-Zn
Zhao-Ye Shandong, China Pertambangan Terbuka - 500 Granit dan Granodiorit Jurassic Granit
dan Granodiorit Au-Cu-Pb
Zn-Ag-Bi
Charters Towers Queensland, Australia Eksplorasi 211 Granodiorit Batuan
Intrusive Au-Pb-Zn
(Cu-As-Te)
Los Mantos de Punitaqui, Chili Eksplorasi 22.5 Granodiorit Grnodiorit
dan Kapur Au-Cu-Hg
(Sb)
Andacollo, Chili Pertambangan Skala Menengah 33 Syenit dan Granit Deposit Cu-Au
dan Urat Emas Au-(Cu-Zn-
As)
Chadbourne Quebec, Canada Pertambangan Dalam 9 Syenit Stock Mafik Au-(Cu-Zn)
Data di atas hanya sebagian kecil jumlah industri pertambangan emas dan Base Metal dunia.

Emas dan Logam Dasar di Kandi 1

Ada dua tipe jenis Formasi dan Mineralisasi batuan di kandi 1, di jelaskan disini wilayah Kandi terletak pada wilayah Busur Magamatik Barisan dimana endapan dari pada sulphida magmatik yang berasal dari tekanan mantel magma melalui formasi Granitan zaman Jurasic menciptakan dua jenis formasi yang pertama Formasi Granit dan Formasi barisan, dimana Formasi Barisan terdiri dari: Filit, Batu Sabak, Batu Gamping, Batu Tanduk dan Greywacke, dan Filit Terdiri dari: Muskovit, Serisit, Klorit, dan Kuarsa dengan sedikit: Turmalin, Epidot, Zirkon dan Grafit.
Pada dasarnya Formasi Barisan telah Berikal terutama di jalur Koyak, pada wilayah kandi terdapat Fault (Sesar) membentuk Huruf Z pada Formasi Granit, dan berkembang baik mengandung Shulpida Magmatik Mengandung Emas dan Logam Dasar Lainnya. Pada Bagian yang Rendah (The Lower Part) pada Wilayah Kandi adalah: Batuan Vulkanis dari dasar Komposisi Batuan Amphibolit.
Pada Bagian Menengah (The Middle Part) pada Wilyah Kandi Adalah: Batuan Vulkanis dan Batuan Sedimen seperti: Basalt, Andesit.
Pada Bagian Teratas (The Upper Part) pada Wilyah Kandi adalah: Sebagian Besar terdiri dari Batuan Vulkanis Asam seperti: Greywacke, Granit, Syenit, Granodiorit, Quarz Phorphyrite, dan Quarzite.
Pada Bagian Teratas sangat amat tebal, lapisannya terbentuk oleh Greywack dan diikuti oleh granit, Syenit dan Quarz Phorphyrite. yang tidak dapat dipungkiri adalah kehadiran dari pada Pyrrhotit, Pyrite, Sphalerite dan Chalcopyrite. dimana Senyawa-senyawa ini adalah bahan baku penting pada Industri Logam Dasar seperti: Tembaga, Besi, Timah Hitam, Seng dan ikutan lainnya seperti Emas dan Perak yang seperti diketahui senyawa-senyawa tersebut diatas adalah: bahan baku galian penting pada Industri Pertambangan Emas dan seperti telah diketahui sebagian besar Industri Pertambangan Emas Dunia berdiri berdasarkan Deposit Kandungan Emas Sekunder yang terdapat pada Senyawa-senyawa tersebut diatas.
Realisasi Penelitian dan Penyelidikan mengikuti beberapa parameter antara lain:
  1. Membuka atau mengungkapkan kejadian-kejadian mineral emas dan Logam Dasar pada wilayah Kandi dan kandungan yang ada pada Formasi batuannya mengikuti beberapa bagian antara lain: Menentukan terdapatnya atau tidaknya mineralisasi diantara Emas dan Shulpida lain seperti: Pyrrhotite, Pyrite, Chalcopyrite, Sphalerit dan Mineral Logam Dasar lainnya.
  2. Mendapatkan Data-data dalam Kejadian-kejadian Mineral Emas dan Logam Dasar untuk Hubungan lebih lanjut dari perwujudan-perwujudan Bijihan di Kandi.

Didapat data yang berlaku, dan mengikuti kesimpulanya adalah sebagai berikut:
Elektrum Emas Emas Sekunder Senyawa Emas & Perak pada Mineral Galenit
Gambar Bijihan Au Elektrum, Au I, Au II dan Senyawa Au Ag
yang dilihat menggunakan Mikroskop Elektron pada ukuran 10 microns
Native Gold (dari Elektrum hingga Bijihan Emas Primer) adalah nyata ada pada bagian bagian besar Wilayah Kandi Dan Solok Selatan dan ini telah dibuktikan sejak zaman Hindu sampai Penjajahan Belanda telah ada penambangan tradisional dengan tujuan mencari Emas Placer dengan cara mendulang (Panning), dengan menggunakan kolam-kolam berjalur (Sluicer) yang terbuat dari batu yang disusun lalu dialirkan air kedalamnya dan dimasukkan bahan-bahan batuan sekitar kemudian bahan yang terendapkan atau Black Sand di dulang kembali dan sisa-sisa peninggalan ini masih terdapat di wilayah Kandi 1, 2, dan 3. 
Bukti yang sangat akurat adalah masih banyaknya penambang-penambang tradisional dengan cara mendulang ataupun dengan cara menyelami dungai di sepanjang aliran Sungai Batang Hari dan Sungai Bangko yang mengapit wilayah Kandi dengan luas keseluruhan 110.000 hektar.
Kejadian-kejadian terbentuknya Emas pada wilayah ini berkaitan erat dengan mineral-mineral Shulpidis, Pyrite, Chalcopyrite, dan yang terutama Galena dan Sphalerit, ini di data dari tambang-tambang lama Belanda yang berada di wilayah Solok Selatan dan kondisi Geologis Busur Magmatik Barisan yang hampir rata-rata terdiri dari Formasi Barisan dan Formasi Granitan.
Elektrum Emas Emas Sekunder Senyawa Emas & Perak pada Mineral Galenit
Gambar Bijihan Au Elektrum, Au I, Au II dan Senyawa Au Ag
yang dilihat menggunakan Mikroskop Elektron pada ukuran 10 microns
Kestabilan dari Kejadian-kejadian terjadinya Emas, Cuo, Fe2O3, tidak bergantung pada bagian Magmatik pada masa terjadinya dan poin yang sangat penting adalah emas terungkap tidak dengan hal pada kehadiran mineral-mineral Shulpida seperti Pyrrhotite dan Chalcopyrite. dalam beberapa kasus ketika kejadian mineralisasi emas berasosiasi atau bergabung dengan Shulpida-shulpida, kami jelaskan disini Imposisi Emas dengan mineral-mineral Shulpida lainnya dapat dilihat pada gambar 1. mengikuti rangkaian yang tetap pada formasi shulpida. perubahan bentuk mineral-mineral itu melalui proses dishulpidisasi. gambar 2. Pada Wilayah Kandi hampir rata-rata imposisi emas ber ikatan erat dengan shulpidis-shulpidis yang mendominasi intrusi granitan antara lain: Pyrite, Galenit, sphalerit dan Chalcopyrite.
Elektrum Emas Emas Sekunder Senyawa Emas & Perak pada Mineral Galenit
Gambar Bijihan Au Elektrum, Au I, Au II dan Senyawa Au Ag
yang dilihat menggunakan Mikroskop Elektron pada ukuran 10 microns
Mineralisasi Pyrite, Galenit, Sphalerit dan Chalcopyrite dapat menempati tempat yang serupa dengan Au I dan Au III juga dengan AuH2S, AuS, dan Au AgS tetapi kejadian-kejadian pemisahan nya dengan Emas hingga terjadinya emas kedalam bentuk Emas Native (Emas Primer) atau Emas Elektrum berdasarkan pendidhan pada sistem Hidrothermal dan ini sangat penting dalam evolusi kimia dari pengangkatan larutan hidrothermal melewati Kulit Bumi dimana Au I dan Au III terreduksi oleh CO2 (H2CO3 dan HCO3) dalam keadaan pendidihan tertutup pada Sistem Hidrothermal, sehingga menurunkan bilangan Oksidasi pada Kation AU I dan Au III menjadi Au dan pada wilyah kandi dan Solok Selatan ini dapat dilihat pada Garis-garis Sesar (Fault) dan pada wilayah-wilayah tersebut dapat di ketemukan Emas-emas Primer denga kondisi bentuk pipih dan jarang dalam keadaan Bulat dan ini dapat dilihat pada hasil penambang-penambang tradisional pada pertemuan Sungai Batang hari dan Sungai Bangko.
Elektrum Emas Emas Sekunder Senyawa Emas & Perak pada Mineral Galenit
Gambar Bijihan Au Elektrum, Au I, Au II dan Senyawa Au Ag
yang dilihat menggunakan Mikroskop Elektron pada ukuran 10 microns
Dimana emas-emas tersebut terbentuk pada daerah daerah sesar dan terbawa air dari Hidromorfik (pelapukan-pelapukan) Formasi Granitan sampai pengendapan pada Formasi Barisan yang diketahui memiliki ketebalan hingga 3.500 meter Shulpida Magmatik Mengandung Emas dan ini pada kenyataanya tidak hanya sebatas di wilayah Sungai Sapat. Shulpida-shulpida pada wilayah Kandi Solok Selatan adalah Shulpida dari Mineral Dasar Besi, Timah Hitam/Seng, Tembaga terdiri dari: Pyrite, Galenit, Sphalerite, dan Chalcopyrite. dan pada sisipan mineralnya terdapat Emas Native, Elektrum, Au I, dan Au III dan ini di buktikan pada hasil analisa, histori dan kenyataan di lapangan. Pada wilayah ini sangat dimungkinkan untuk Industri Recovery Base Metal (Logam Dasar), Emas Native dan Emas Shulpida (Emas Sekunder) dengan Treatment Separasi atau pemisahan Sehingga di mungkinkan menjadi Industri Pertambangan Yang Prosfektif dilihat dari luas Wilayah dan meratanya Mineral Shulpida di wilayah Kandi dan Solok Selatan.
Elektrum Emas & Perak Senyawa Emas, Tembaga, & Perak Senyawa Emas, Tembaga & Perak
Gambar Elektrum Emas & Perak, Senyawa Au Cu, Fe, & Au, Ag, Cu & Senyawa Au, Cu, Ag
yang dilihat menggunakan Mikroskop Elektron pada ukuran 30 microns
Mineral Shulpida di Wilayah Kandi dan Solok Selatan rata-rata terdapat pada Formasi Barisan dimana formasi barisan adalah endapan shulpida magmatik dan banyaknya Fault atau sesar sangat mempengaruhi keberadaan dan deposit dari pada mineral-mineral tersebut dan terutama penyebaran Emas Native, Elektrum, dan Mineral Shulpidis lainnya. dan pada wilayah Kandi dan Solok Selatan diketahui banyak terdapat Fault atau Sesar dengan pertambahan beberapa jalur belerang yang masih aktif dengan kondisi memanjang dari utara keselatan.
Elektrum Emas & Perak Senyawa Emas, Tembaga, & Perak Senyawa Emas, Tembaga & Perak
Gambar Elektrum Emas & Perak, Senyawa Au Cu, Fe, & Au, Ag, Cu & Senyawa Au, Cu, Ag
yang dilihat menggunakan Mikroskop Elektron pada ukuran 30 microns